Apakah salah jika menyembah patung ?
Apakah kalian yang membaca artikel ini pernah mendengar hal tersebut atau merasa. Sebenarnya kita (umat tridharma) bukanlah penyembah patung (kadang konotasinya terdengar sangat buruk menurut saya). Namun orang yang fanatik selalu melihat dari fisik. Dalam artikel ini, saya hanya ingin mengajak agar lebih menghormati agama - agama lainnya (tidak hanya agama yang dibahas ini saja).
Patung hanya merupakan bentuk visualisasi dari dewa yang kita hormati. Agama tridharma memang biasanya menghormati dewa dan juga leluhur. Percaya adanya mahkluk halus, hantu, siluman, Tuhan, dan dewa, bisa dibilang politesime. namun sudah dipengaruhi oleh 3 ajaran yaitu buddha, tao, dan kong hu chu.
Yang saya tahu tao tentang dewa, mistik, kong hu chu, balas budi jasa langit, tanah, leluhur termasuk orang tua. Pada dasarnya agama yang rata-rata bisa dibilang asli dari china adalah agama tradisional ini mungkin banyak sebutannya namun saya menyebutnya itu.
Agama ini mulai banyak ditinggalkan oleh sebagaian dari "etnis" terutama di perantauan seperti indonesia ini. Mereka mengganggap kuno, tidak praktis, namun mereka tak tahu sejarah para leluhur mereka. mereka berganti ke agama lain dan juga ada yang campuran.
Tidak masalah jika anda ingin agama apa karena siapa saja bebas memilih agama & kepercayaannya masing-masing dan yang penting percaya konsep Tuhan itu baik. Namun hendaknya kalian yang "berketurunan" jangan melupakan budaya dari nenek moyang. Sebagai contoh tidak menggunakan hio untuk menghormati para leluhur. mengganggap hio adalah buruk sesat oleh beberapa "pemikiran".
Tapi tahukah anda sejarah hio ? hio dari bahasa mandarin xiang = wewangian. sudah dari dahulu china menggunakan sebagai wewangian ruangan dan juga nabi kong zi menggunakan sebagai pewangi ruangan dan juga untuk menghormati dewa, Tuhan ,leluhur (mungkin penjelasan saya di paragraf ini kurang jelas kalian bisa mencarinya di google).
Saya menulis ini bukan untuk membedakan agama tapi hanya untuk berpendapat.
Setiap patung yang dipuja harus diperlakukan dengan hormat dan biasanya ada dilakukan upacara untuk memberkati patung tersebut. di bagian ini biasanya beberapa orang berpikiran menjadikan patung sebagai objek visualisasi dalam berdoa sama dengan berhala, menurut saya pemikiran ini terlalu picik. kita jangan mempersoalkan patung ada daya magic atau tidak tapi yang pasti hati harus tetap loyal menghormati dewa dan leluhur sebagai bagian dalam melestarikan budaya leluhur.
Kenapa kita yang seharusnya menghormati leluhur "berbalik" menghianati budaya leluhur kita ? Kenapa mudah terpengaruh dengan isu-isu yang sebenarnya tidak benar ? Kenapa suka merendahkan dan menghina "yang lain" ? Kenapa harus membeda-bedakan ? Kenapa suka mempengaruhi sesama untuk berbalik menyerang dan berhianat ?
Dangkal pemikiran itulah jawabnya.
Kenapa kita tidak berpikiran terbuka ? Kenapa kita tidak mengkoreksi diri ? Kenapa selalu mudah terpengaruh ? Apakah sebegitu dangkal pemikiran dan tidak mau membuka "gerbang pembatas diri".
"Setiap orang memiliki jalannya sendiri yang merupakan jalan hidupnya". Tidak ada yang melarang, tidak ada yang menghambat, tetapi hanya kemauan dari dalam diri untuk menyikapi yang lain. Gunakanlah hati nurani bersihkan hati dari kepicikan dan fanatisme anda berpikiran positif kedepan mana yang baik dan benar.
Saya yakin jika semua agama mengajarkan hal yang baik dan benar namun terkadang tidak semua pengikut memahami secara betul dan dalam. Pemikiran dangkal justru membawa bencana. Belajar harus tuntas baru boleh dipentas, jikalau masih dangkal jangan dipentas! sama seperti menanam, jika mempersiapkan tanah untuk disemai benih belum tuntas, maka benih juga tumbuh tidak baik.
Sekian informasi dari saya, tak ada maksud lain selain untuk berbagai pendapat dan pengetahuan. Mohon respon positif ok ? sekian thx semoga info ini sungguh bermanfaat !!!
Patung hanya merupakan bentuk visualisasi dari dewa yang kita hormati. Agama tridharma memang biasanya menghormati dewa dan juga leluhur. Percaya adanya mahkluk halus, hantu, siluman, Tuhan, dan dewa, bisa dibilang politesime. namun sudah dipengaruhi oleh 3 ajaran yaitu buddha, tao, dan kong hu chu.
Yang saya tahu tao tentang dewa, mistik, kong hu chu, balas budi jasa langit, tanah, leluhur termasuk orang tua. Pada dasarnya agama yang rata-rata bisa dibilang asli dari china adalah agama tradisional ini mungkin banyak sebutannya namun saya menyebutnya itu.
Agama ini mulai banyak ditinggalkan oleh sebagaian dari "etnis" terutama di perantauan seperti indonesia ini. Mereka mengganggap kuno, tidak praktis, namun mereka tak tahu sejarah para leluhur mereka. mereka berganti ke agama lain dan juga ada yang campuran.
Tidak masalah jika anda ingin agama apa karena siapa saja bebas memilih agama & kepercayaannya masing-masing dan yang penting percaya konsep Tuhan itu baik. Namun hendaknya kalian yang "berketurunan" jangan melupakan budaya dari nenek moyang. Sebagai contoh tidak menggunakan hio untuk menghormati para leluhur. mengganggap hio adalah buruk sesat oleh beberapa "pemikiran".
Tapi tahukah anda sejarah hio ? hio dari bahasa mandarin xiang = wewangian. sudah dari dahulu china menggunakan sebagai wewangian ruangan dan juga nabi kong zi menggunakan sebagai pewangi ruangan dan juga untuk menghormati dewa, Tuhan ,leluhur (mungkin penjelasan saya di paragraf ini kurang jelas kalian bisa mencarinya di google).
Saya menulis ini bukan untuk membedakan agama tapi hanya untuk berpendapat.
Setiap patung yang dipuja harus diperlakukan dengan hormat dan biasanya ada dilakukan upacara untuk memberkati patung tersebut. di bagian ini biasanya beberapa orang berpikiran menjadikan patung sebagai objek visualisasi dalam berdoa sama dengan berhala, menurut saya pemikiran ini terlalu picik. kita jangan mempersoalkan patung ada daya magic atau tidak tapi yang pasti hati harus tetap loyal menghormati dewa dan leluhur sebagai bagian dalam melestarikan budaya leluhur.
Kenapa kita yang seharusnya menghormati leluhur "berbalik" menghianati budaya leluhur kita ? Kenapa mudah terpengaruh dengan isu-isu yang sebenarnya tidak benar ? Kenapa suka merendahkan dan menghina "yang lain" ? Kenapa harus membeda-bedakan ? Kenapa suka mempengaruhi sesama untuk berbalik menyerang dan berhianat ?
Dangkal pemikiran itulah jawabnya.
Kenapa kita tidak berpikiran terbuka ? Kenapa kita tidak mengkoreksi diri ? Kenapa selalu mudah terpengaruh ? Apakah sebegitu dangkal pemikiran dan tidak mau membuka "gerbang pembatas diri".
"Setiap orang memiliki jalannya sendiri yang merupakan jalan hidupnya". Tidak ada yang melarang, tidak ada yang menghambat, tetapi hanya kemauan dari dalam diri untuk menyikapi yang lain. Gunakanlah hati nurani bersihkan hati dari kepicikan dan fanatisme anda berpikiran positif kedepan mana yang baik dan benar.
Saya yakin jika semua agama mengajarkan hal yang baik dan benar namun terkadang tidak semua pengikut memahami secara betul dan dalam. Pemikiran dangkal justru membawa bencana. Belajar harus tuntas baru boleh dipentas, jikalau masih dangkal jangan dipentas! sama seperti menanam, jika mempersiapkan tanah untuk disemai benih belum tuntas, maka benih juga tumbuh tidak baik.
Sekian informasi dari saya, tak ada maksud lain selain untuk berbagai pendapat dan pengetahuan. Mohon respon positif ok ? sekian thx semoga info ini sungguh bermanfaat !!!
Comments
Post a Comment