Contoh lembar kerja praktikum fisika tentang listrik
LEMBAR KERJA I
I.
Judul
Percobaan : Rangkaian Tertutup
II.
Tujuan
Percobaan : Menyelidiki arus
listrik pada rangkaian tertutup dan cara kerja sakelar pada rangkaian tertutup
tak bercabang
III.
Alat
dan Bahan
No. Katalog
|
Nama Alat/Bahan
|
Jumlah
|
KAL 60
|
Catu-daya
|
1
|
FLS 20.01/096
|
Papan rangkaian
|
1
|
FLS 20.02/097
|
Penguhubung
jembatan
|
3
|
FLS 20.04/101
|
Sakelar 1 kutub
|
1
|
FLS
20.06/103
|
Pemegang lampu
|
1
|
FLS
20.07/104
|
Bola Lampu
|
1
|
FLS
20.38/75-2
|
Kabel penghubung
(merah)
|
1
|
FLS
20.38/75-3
|
Kabel penghubung
(hitam)
|
1
|
IV.
Prosedur
Percobaan :
A.
Persiapan
Percobaan
1.
Persiapkan
peralatan/komponen sesuai dengan daftar alat/bahan
2.
Susunlah
rangkaian seperti gambar berikut!
3.
Hubungkan
dengan catu-daya ke sumber tegangan dengan catatan
-
sesuaikan
tegangan catu-daya dengan tegangan pada sumber tegangan
-
catu
daya masih mati
4.
Pilih
tegangan pada catu-daya 6V DC
5.
Hubungkan
rangkaian ke terminal catu-daya dengan menggunakan kabel penghubung
6.
Periksa
kembali
B.
Langkah-langkah
1.
Hidupkan
catu-daya
2.
Tutup
sakelar dan amati lampu
3.
Isi
hasil pengamatan pada tabel
4.
Buka
sakelar dan amati lampu
5.
Isi
hasil pengamatan pada tabel
V.
Hasil
Pengamatan
|
Keadaan Lampu
|
|
Keadaan
sakelar
|
Mati
|
Nyala
|
Tertutup
(0)
|
-
|
|
Terbuka
(1)
|
|
-
|
VI.
Pertanyaan
1.
Rangakaian
manakah yang lampunya menyala?
*
Rangkaian
tertutup.
2.
Apakah
syarat yang harus dipenuhi agar arus listrik mengalir dalam suatu rangkaian?
*
Rangkaian
listrik harus tertutup.
*
Ada
beda potensial antara 2 titik dalam rangkaian.
3.
Bagaimanakah
arah arus listrik?
*
Berlawanan
dengan arah arus elektron.
4.
Tulislah
alat-alat yang menggunakan sakelar!
*
Lampu,
blender,
LEMBAR KERJA II
I.
Judul
Percobaan : Pengukuran Kuat Arus
dan Tegangan Listrik I
II.
Tujuan
Percobaan : Mempelajari cara
penggunaan alat ukur listrik
III.
Alat
dan Bahan
No. Katalog
|
Nama Alat/Bahan
|
Jumlah
|
KAL 60
|
Catu-daya
|
1
|
FLS
20.38/75-2
|
Kabel penghubung
(merah)
|
2
|
FLS
20.38/75-3
|
Kabel penghubung
(hitam)
|
2
|
FLS 20.01/096
|
Papan rangkaian
|
1
|
FLS 20.02/097
|
Penguhubung
jembatan
|
5
|
FLS 20.04/101
|
Sakelar 1 kutub
|
1
|
FLS
20.06/103
|
Pemegang lampu
|
1
|
FLS
20.07/104
|
Bola Lampu 6V/3W
|
1
|
KAL
41
|
Meter dasar 90
|
1
|
IV.
Prosedur
Percobaan :
A.
Persiapan
Percobaan
1.
Persiapkan
peralatan/komponen sesuai dengan daftar alat/bahan
2.
Susunlah
rangkaian seperti gambar berikut! Dengan catatan
-
Sakelar
dalam posisi terbuka (0)
-
Basic
meter berfungsi sebagai amperemeter dengan batas ukur 5 A
3.
Hubungkan
catu-daya ke sumber tegangan (alat masih mati)
4.
Pilih
tegangan pada catu-daya 3V DC
5.
Hubugkan
rangkaian ke terminal catu-daya (gunakan kabel penghubung)
6.
Periksa
kembali
B.
Langkah-langkah
1.
Hidupkan
catu-daya (on)
2.
Tutup
sakelar (1) amati besar kuat arus pada amperemeter, catat pada tabel
3.
Buka
sakelar (0)
4.
Matikan
catu-daya
5.
Ubah
tegangan mejadi 6V, catat pada tabel
6.
Ubah
rangkaian menjadi gambar berikut!
7.
Hidupkan
catu-daya (on) pada 3V
8.
Tutup
sakelar, amati besar tegangan pada Voltmeter, catat pada tabel
9.
Buka
sakelar (0)
10. Ubah tegangan menjadi
6V dan ulangi langkah 9
V.
Hasil
Pengamatan
Tabel
1
Tegangan catu-daya
|
Kuat arus pada amperemeter
|
3V
|
0,16 A
|
6V
|
0,23 A
|
Tabel
2
Tegangan catu-daya
|
Kuat arus pada Volt
meter
|
3V
|
33 V
|
6V
|
66 V
|
VI.
Pertanyaan
1.
Apakah
alat untuk mengukur kuat arus listrik?
*
Amperemeter.
2.
Bagaimana
cara pemasangannya
*
Pemasangannya
dihubungkan secara seri.
3.
Apakah
alat untuk mengukur tegangan listrik?
*
Voltmeter.
4.
Bagaimana
cara pemasangannya?
*
Pemasangannya
dihubungkan secara pararel.
VII.
Kesimpulan
1.
Untuk
mengukur kuat arus listrik digunakan amperemeter, yang penggunaannya harus
dihubungkan secara seri dengan komponen listrik lainnya.
2.
Untuk
mengukur tegangan listrik digunakan volt meter, yang penggunaannya harus
dihubungkan secara pararel dengan komponen listrik lainnya.
LEMBAR KERJA III
I.
Judul
Percobaan : Pengukuran Kuat Arus
dan Tegangan Listrik II
II.
Tujuan
Percobaan : Mempeajari cara
pengukuran arus dan tegangan dalam suatu rangkaian listrik
III.
Alat
dan Bahan
No. Katalog
|
Nama Alat/Bahan
|
Jumlah
|
KAL 60
|
Catu-daya
|
1
|
FLS
20.38/75-2
|
Kabel penghubung
(merah)
|
3
|
FLS
20.38/75-3
|
Kabel penghubung
(hitam)
|
3
|
FLS 20.01/096
|
Papan rangkaian
|
1
|
FLS 20.02/097
|
Penguhubung
jembatan
|
4
|
FLS
20.07/104
|
Bola Lampu 6V/3W
|
1
|
KAL
41
|
Meter dasar 90
|
2
|
FLS 20.04/101
|
Sakelar 1 kutub
|
1
|
FLS
20.06/103
|
Pemegang lampu
|
1
|
IV.
Prosedur
Percobaan
A.
Persiapan
Percobaan
1.
Persiapkan
peralatan sesuai daftar alat/bahan
2.
Susunlah
rangkaian seperti gambar berikut! (gambar 1)
3.
Sakelar
dalam keadaan terbuka (0)
4.
Sebuah
basic meter berfungsi sebagai amperemeter dengan batas ukur 1A DC, dan sebuah
lagu berfungsi sebagai voltmeter dengan batas ukur 10V DC
5.
Hubungkan
catu-daya ke sumber tegangan dalam keadaan mati (off)
6.
Pilih
tegangan pada catu-daya 3V DC
7.
Hubungkan
rangkaian ke terminal catu-daya (gunakan kabel penghubung)
8.
Periksa
kembali rangkaian
B.
Langkah-langkah
1.
Hidupkan
catu-daya
2.
Tutup
sakelar (1)
3.
Amati
lampu dan baca nilai yang ditunjukan amperemeter dan voltmeter, catat hasil
pengamatan pada tabel
4.
Buka
sakelar(0) dan ulangi percobaan di atas dengan tegangan catu-daya 6V
5.
Lakukan
langkah 1-3
6.
Buka
sakelar
7.
Matikan
catu-daya
8.
Ubah
seperti gambar berikut ini (gambar 2), dan ubah catu daya ke tegangan 3V
9.
Ulangi
langkah 1-8
V.
Hasil
Pengamatan
Rangkaian
pertama (gambar 2)
Tegangan catu-daya
|
Arus pada amperemeter
|
Tegangan pada volt
meter
|
3V
|
0,16 A
|
3 V
|
6V
|
0,23 A
|
6 V
|
Rangkaian
kedua (gambar 3)
Tegangan catu-daya
|
Arus pada amperemeter
|
Tegangan pada volt
meter
|
3V
|
0,16 A
|
3 V
|
6V
|
0,23 A
|
6 V
|
VI.
Pertanyaan
1.
Dari
gambar 2, pengukuran yang tepat ditunjukan oleh alat ukur
*
2.
Dari
gambar 3, pengukuran yang tepat ditunjukan oleh alat ukur
*
LEMBAR KERJA IV
I.
Judul
Percobaan : Hukum Ohm
II.
Tujuan
Percobaan : Menyelidiki hubungan
antara tegangan, arus, dan hambatan listrik
III.
Alat
dan Bahan
No. Katalog
|
Nama Alat/Bahan
|
Jumlah
|
KAL 60
|
Catu-daya
|
1
|
FLS
20.38/75-2
|
Kabel penghubung
(merah)
|
1
|
FLS
20.38/75-3
|
Kabel penghubung
(hitam)
|
1
|
FLS 20.01/096
|
Papan rangkaian
|
1
|
FLS 20.04/101
|
Sakelar 1 kutub
|
1
|
FLS 20.02/097
|
Penguhubung
jembatan
|
2
|
KAL
41
|
Meter dasar 90
|
2
|
FLS 20.22/120
|
Hambatan tetap 47
Ohm
|
1
|
FLS 20.23/121
|
Hambatan tetap 100
Ohm
|
1
|
IV.
Prosedur
Percobaan
A.
Persiapan
Percobaan
1.
Persiapkan
peralatan sesuai dengan daftar alat/bahan
2.
Susun
alat seperti gambar berikut! Gunakan hambatan tetap 100 ohm
3.
Sakelar
dalam keadaan terbuka (0)
4.
Hubungkan
catu-daya ke sumber tegangan dalam
keadaan mati (off)
5.
Pilih
tegangan 3V DC
6.
Hubungkan
rangkaian ke terminal catu-daya (gunakan kabel penghubung)
7.
Periksa
kembali
B.
Langkah-langkah
1.
Tutup
sakelar (1) baca kuat arus dan tegangan
2.
Hitung
besarnya hambatan berdasarkan data tegangan dan kuat arus
3.
Catat
hasil pengamatan pada tabel
4.
Buka
sakelar (0)
5.
Matikan
catu-daya
6.
Ganti
hambatan tetap 100 ohm dengan 47 ohm
7.
Ulangi
langkah 1 – 3
8.
Buka
sakelar (0)
9.
Matikan
catu-daya
10. Pilih tegangan
catu-daya 6V DC
11. Ulangi langkah 1-7
V.
Hasil
Pengamatan
Catu-daya
|
R1=47
ohm
|
V
I
|
R2 =
100 ohm
|
V
I
|
||
V
|
I
|
V
|
I
|
|||
3V
|
3V
|
0,07A
|
42,8Ω
|
3V
|
0,03A
|
100Ω
|
6V
|
6V
|
0,12A
|
56Ω
|
6V
|
0,06A
|
100Ω
|
9V
|
9V
|
0,19A
|
47,36Ω
|
9V
|
0,09A
|
100Ω
|
12V
|
12V
|
0,25A
|
48Ω
|
12V
|
0,12A
|
100Ω
|
VI.
Pertanyaan
Buatlah
pada selembar kertas grafik, grafik antara beda potensial V terhadap kuat arus!
VII.
Kesimpulan
1.
Perbandingan
tegangan terhadap kuat arus (V/I) disebut resistansi/hambatan.
2.
Untuk
tegangan tetap, semakin besar hambatannya maka kuat arus semakin
3.
Untuk
hambatan tetap, semakin besar tegangannya maka kuat arus semakin
Comments
Post a Comment